Jawa Tengah Tujuan Relokasi Investasi
TEMPO.CO, Semarang
- Beberapa daerah di Jawa Tengah menjadi tujuan investasi dari beberapa
investor asing yang akan memindahkan investasinya dari sejumlah daerah
di Jawa Barat dan Banten. “Konsultan dari sepuluh investor asing itu
sudah konsultasi kepada kami,” ujar Koordinator Tim Advokasi Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Agung Wahono Senin 18 Februari
2013.
Investor yang merelokasi investasinya ke Jawa Tengah
bergerak di bidang tekstil, garmen dan sepatu. Menurut Agung, ada
beberapa alasan rencana relokasi. Diantaranya karena iklim usaha dan
politik di Jawa Tengah lebih kondusif, upah buruh juga lebih terjangkau.
“Dari aspek transportasi, dibukanya tol Semarang – Solo juga menjadi
pertimbangan tersendiri,” jelasnya. “Kemungkinan besar, relokasi
dilakukan tahun ini”.
Konsultan investor, diantaranya telah
meninjau ke kawasan industri di Kabupaten Semarang seperti Bergas, Bawen
dan Tengaran. Semua kawasan itu dilewati akses tol Semarang – solo. Ada
juga yang telah survei ke Sukoharjo dan Karanganyar.
Menurut
Agung, kehadiran para investor itu di Jawa Tengah tidak menjadi
persoalan serius bagi investor lokal. Karena, selama ini saat mereka
membuka pabriknya di Jawa Barat dan Banten, juga telah menjadi
kompetitor. “Nilai positifnya justru mampu menyerap tenaga kerja lokal
yang tidak sedikit,” katanya.
Bahkan, katanya, ada investor dari
Cina yang akan mendirikan pabrik tekstil di Jawa. “Konsultan investor
minta merahasiakan nama perusahaan terlebih dahulu,” kata Agung.
Menurut
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia Indonesia (Asperindo)
Jawa Tengah, Tony Winarno, masuknya investor asing dan domestik ke Jawa
Tengah, tak lepas dari membaiknya akses transportasi pengiriman di
beberapa daerah di Jawa Tengah. “Kalau akses tol makin mudah, pelabuhan
laut dan udara makin memadai, investor lebih tertarik berinvestasi,”
ujarnya.
Tony juga tak mengabaikan faktor stabilitas politik dan
kesadaran membuka kemudahan akses investasi di hampir semua kabupaten
dan kota di Jawa Tengah serta tenaga kerja yang lebih kompetitif, juga
menjadi pendorong masuknya investor. "Jakarta, Jawa Barat dan Banten
sudah terlalu sesak"